karungut Dayak Kalimantan Tengah

Sunday, June 16, 2013

Karungut

Karungut adalah sebuah kesenian tradisional dari Kalimantan Tengah, Indonesia. Seni ini berupa sastra lisan atau juga bisa disebut pantun yang dilagukan. Karungut merupakan karya yang dijunjung masyarakat Dayak sebagai sastra besar klasik dan merupakan semacam pantun atau gurindam. Pelantun karungut mengisahkan syair-syair kebajikan dengan meramu bermacam legenda, nasihat, teguran, dan peringatan mengenai kehidupan sehari-hari. Karungut sering dilantunkan pada acara penyambutan tamu yang dihormati. Salah satu ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan diungkapkan dalam bentuk Karungut.
Karungut adalah salah satu kesenian tradisional yang sangat komunikatif, karena pesan-pesan yang disampaikan berbentuk pantun dalam bahasa daerah Dayak dan mudah dimengerti penontonnya. Karungut juga bisa jadi gambaran suasana hati yang di lantunkan .
          Karungut semacam sastra lisan nusantara untuk Kalimantan Tengah sama dengan Madihin jika di Kalimantan Selatan. Sedangkan di Jawa Tengah disebut Macapat. Dengan kata lain karungut dapat dikatakan suatu irama lagu daerah Kalimantan Tengah untuk melagukan syair-syair atau naskah yang bukan berbentuk syair. Karungut dikenal di sepanjang jalur sungai Kahayan, Kapuas, Katingan, Rungan Manuhing dan sebagian jalur sungai Barito.
Karungut merupakan seni khas Kalimantan Tengah yang mempunyai arti dan makna yang sangat dalam untuk ritual dan untuk menyampaikan segala sesuatu sesuai dengan keperluannya. Dahulu karangut dinyanyikan para ibu untuk menidurkan putra-putrinya. Dewasa ini karungut dapat ditemui di tempat hajatan perkawinan maupun khitanan, untuk menyambut tamu penting, untuk kampanye pilkada dan lain-lain.
        Menurut kepercayaan suku Dayak di Kalimantan Tengah, pada zaman dahulu manusia diturunkan dari langit bersamaan palangka bulau (tetek tatum). Pada waktu berada di bumi, palangka bulau adalah alat untuk menurunkan manusia dari langit ke bumi oleh Ranying Hatalla langit atau dewa para petinggi suku Dayak. Maka dari itulah mulai adanya alunan suara atau tembang-tembang dan sejak itulah Karungut muncul. Bahasa yang digunakan dalam Karungut adalah bahasa Sangiang atau sejenis bahasa Ngaju yang sangat tinggi sastranya digunakan dalam upacara adat dan berkomunikasi dengan roh halus. Dalam kehidupan masyarakat Dayak yang melaksanakan upacara, khususnya upacara adat, keagamaan, perkawinan, dan syukuran selalu di warnai dengan kegiatan kesenian seperti tari Manasai Karungut, Karunya, Tandak Mandau, dan Deder.




Kecapi khas Suku Dayak di Kalimantan Tengah .

     ADIL KATALINO ,BACURAMIN KASARUGA ,BASENGAT KA JUBATA .
     TABE SALAMAT LINGU NALATAI ,SALAM SUJUD KARENDEM MALEMPANG

Shalom ,perkenalkan nama saya Kalvery Ben Gorio ,saya lahir di Palangkaraya , Kalimantan Tengah ,22-5-1994 . Dan saya dari suku Dayak Ngaju yang turun dari Ayah dan Ibu saya . Di sini ,saya akan membagikan sedikit tentang alat musik tradisional khas suku Dayak . Dan kebetulan saya salah satu seniman yang ingin mengangkat kebudayaan di daerah saya . bersama teman-teman dan kaka-kaka saya (senior) yang tanpa kata lelah dan bosan menampilkan kebudayaan kami . Langsung saja :

    Kecapi adalah salah satu alat musik tradisional khas suku Dayak di Kalimantan Tengah. Kebanyakan orang-orang hanya tahu Sampe(Khas Kalbar-Kaltim-KalTara) sebagai alat musik tradisional suku Dayak. Seperti yang saya lihat ,ada beberapa tayangan yang gambarnya menampilkan Kalimantan Tengah atau masyarakat-masyarakatnya ,akan tetapi backsoundnya justru Sampe. Ini sangat di sayangkan . Dan saya langsung konek ,kok sperti itu dan saya bertanya-tanya . Saya sangat peduli soal ini ,karena saya selaku pemuda yang murni keturunan Dayak yang tinggal di Kalimantan Tengah ,tidak ingin kebudayaan kami punah ,dan tentu saja ingin diketahui banyak orang . Dan di sini ,bukan maksud saya ingin membedakan ,tapi hanya ingin memberi tahu kepada anda bahwa sangat banyak keragaman budaya dari suku Dayak.
     Saya akan jelaskan sedikit peerbedaan Kecapi khas Dayak Kalimantan Tengah dan Sampe Khas Dayak Saudara-Saudari kami di Kalimantan Timur ,Kalimantan Barat ,Kalimantan Utara ataupun yang ada di Serawak . Seperti yang kalian ketahui ,nada Sampek adalah MAYOR. Dan di mainkan dengan beat yang slow . Dengan ukuran yang menurut saya besar dan panjang . Dan memiliki 5 senar . Terbagi pula pada Rhytm dan Lead .







 

 


 Lain halnya dengan Kecapi . Kecapi sendiri memiliki khas tersendiri yang tak kalah . Kecapi bisa di mainkan dengan 2 senar ataupun 3 .Yang 2 senar untuk Rhythm dan yang 3 senar untuk Leadnya . Letak perbedaan kecapi Dayak Kalimantan Tengah dengan Sampe Dayak Kalimantan Barat ,Kalimantan Timur ,Kalimantan Utara dan yang ada di Serawak yaitu pada nadanya . Jika pada Sampe bernadakan mayor ,Kecapi bernadakan MINOR . Biasanya bermain kecapi ,selalu di iringi dengan permainan gendang ,gong ,suling juga rebab . Nah ,bermain kecapi wajib ditemani dengan nyanyian . Inilah yang di sebut dengan Karungut .



































                                                                          


JIKA ANDA MASIH PENASARAN ,SILAHKAN SEARCH DI https://soundcloud.com/search?q=Karungut .

Demikian sedikit informasi yang saya buat . Walaupun sedikit , Semoga bisa bermanfaat besar bagi kawan-kwan semua .
Shalom .
Salam Dayak .
lolololooooooo ,kiiiiwwww ..